Alarm Clock

Selamat Datang

Senin, 25 Mei 2015


5 Ciri laki-laki shaleh yang “JANGAN” di tolak jika dia  melamarmu.


Setiap muslimah tentu mendambakan laki-laki yang shaleh lagi taat, taat ibadahnya, bagus akhlaknya serta indah tutur katanya, pandangan mata yang menyejukkan, setiap untaian katanya yang baik lagi berisi nasihat-nasihat yang indah. Memiliki kepedulian yang tinggi serta perhatian, setiap wanita tentu memimpikan bertemu dengan laki-laki seperti ini sebagai pendamping hidupnya. Sebagai calon ayah bagi anak-anaknya, sebagai calon imam yang akan memimpin dan membimbingnya sampai ke syurga kelak.

Kebingungan yang sering muncul bagi setiap muslimah adalah bagaimana cara mendeteksi atau melihat laki-laki tersebut baik atau tidak, bagaimana mengenali ciri-cirinya. Banyak yang kelihatannya shaleh namun setelah menikah sifat aslinya menunjukkan jauh dari keshaleh-annya, banyak yang tampak diluar baik namun ketika setelah menikah terlihat sangat terbalik sekali dengan sifat awal yang dikenal, penyesalan di akhir tentu hal yang tidak diinginkan oleh semua wanita, tidak mau kalau pernikahan yang dia dambakan adalah sebuah kebahagiaan namun berujung pada penyesalan karena mendapatkan laki-laki yang jauh dari harapannya.

Berikut kami akan bagikan 5 ciri laki-laki shaleh yang in sya Allah baik, taat serta cocok dihati.

1. Baik hubungannya dengan Allah SWT

Ciri pertamanya adalah memiliki hubungan yang baik dengan Allah SWT, bisa terlihat dari ibadahnya kepada Allah, shalat tepat waktu, mengerjakan amalan-amalan sunnah, ingin selalu dekat dengan Allah bisa dilihat dari kualitas dan kuantitasnya dalam berinteraksi dengan Al-quran. Selalu menjaga diri dari perbuatan-perbuatan tidak baik seperti menundukkan pandangannya pada wanita, menjaga pergaulannya dengan wanita, menjaga harta dan memastikan setiap harta yang dia nikmati adalah harta yang halal, didapat dari sumber yang halal serta cara yang halal pula.

2. Baik hubungannya dengan orang tuanya khususnya ibu

Ciri kedua yang dimiliki laki-laki shaleh adalah memiliki hubungan baik dengan ibunya, selalu taat dan patuh pada ibunya, selalu berbakti pada ibunya, memiliki kedekatan khusus dengan ibunya.

3. Baik dan perhatian pada anak-anak

Ciri yang ketiga adalah memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak kecil, sensitive ketika melihat anak-anak dan secara refleks ingin bermain dengan anak-anak yang dilihatnya, menggendong anak-anak yang dilihatnya. Rasa ini muncul tanpa disengaja, tapi memang sudah ada dalam dirinya. Ini sangat penting karena mencari suami adalah mencari calon ayah bagi anak-anakmu, maka pastikanlah ia orang yang memiliki kepedulian terhadap anak kecil, sebagaimana Rasulullah SAW yang berhenti dan bahkan turun dari untanya ketika melihat anak kecil.

4. Baik hubungan sosial dan kemasyarakatannya

Berumah tangga adalah proses yang komplit, mempertemukan dua insan yang berbeda, mempertemukan dua keluarga yang berbeda dan juga mempertemukan dengan kehidupan serta lingkungan yang baru. Hidup bertetangga adalah salah satu hal yang akan dijalani oleh setiap keluarga. Maka kemampuan menjalin hubungan sosial kemasyakaratan adalah hal penting yang mesti dimiliki oleh sang suami sebagai kepala rumah tangga, bisa membaur dengan lingkungan sekitar, turut dan ikut serta kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di sekitarnya seperti kerja bakti, pengajian, saling menolong dan membantu dalam suka duka.

5. Baik hubungannya dengan uang

Uang, ia memang bukanlah segala-galanya, akan tetapi untuk mendapatkan segala-galanya butuh yang namanya uang. Tak sedikit rumah tangga yang bubar, hancur berantakan berujung pada perceraian hanya gara-gara uang, apakah karena uang yang sedikit , suami yang tidak bisa mencari uang, atau mungkin kehidupan yang terlalu boros tidak seimbang antara pengeluaran dan pemasukan sehingga menyebabkan berhutang sana-sini.

Kemampuan berhubungan baik dengan uang adalah kemampuan wajib yang mesti dimiliki seorang suami, mampu mencarinya dengan cara dan sumber yang halal, serta mampu juga mengatur pengeluaran, pemasukan serta pengelolaan investasi untuk masa depan. Baik hubungannya dengan uang bukan berarti ia kaya raya dan memiliki banyak uang, akan tetapi ia mampu menggunakan uang, menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran, mengatur emosi untuk memilih antara suatu kebutuhan dengan yang hanya keinginan.

Ya, kurang lebih itulah 5 ciri laki-laki shaleh yang jika ia datang melamarmu jangan kamu tolak, tips lain agar mudah bertemu dengannya maka pantaskan jugalah diri seperti apa ciri-cirinya, karena jodoh adalah cerminan dirimu. Mungkin muncul lagi pertanyaan dari kaum muslimah, bagaimana cara mengetahui laki-laki yang memiliki 5 ciri diatas?, In syaa Allah akan kita bahas dalam waktu dekat.

sumber: http://www.elmina-id.com/
sumber foto: ngaturjiwo.blogspot.com

Kamis, 21 Mei 2015


Indahnya menikah tanpa pacaran, ketika berulang kali kami menyampaikan hal ini, bahkan menuliskan buku tentang ini tak sedikit di antara para remaja, anak muda terlebih yang masih “jomblo” mengecam, beragam pertanyaan dan pernyataan muncul beberapa diantaranya seperti berikut :
“Mungkinkah menikah tanpa pacaran di zaman sekarang?”
“Bagaimana mau kenal semua sifat calon pasangan kita jika tidak pacaran?”
“Akankah menikah tanpa pacaran akan bahagia?”
“Bagaimana jika kita tidak mencintai orang yang kita nikahi?”
“Menikah tanpa pacaran?, kayaknya susah deh”
“Menikah tanpa pacaran?, gimana caranya?”
“Memang kenapa gak boleh pacaran?”
“Apakah ada masalah dengan pacaran?”
Serta beragam lagi pernyataan dan pertanyaan serupa yang intinya adalah ragu, tidak percaya dan merasa mustahil dengan konsep indahnya menikah tanpa pacaran. Bagi anda yang mungkin juga merasa bingung tentang hal ini, in syaa Allah pada tulisan kali ini kita akan mengupas menikah tanpa pacaran.
Kenapa tidak boleh pacaran?
Benar tidak semua pacaran berujung pada perzinaan, tapi semua perzinaan berawal dari pacaran (kecuali prostitusi), jadi bisa kita simpulkan kalau pacaran adalah gerbang utamanya zina, melakukan aktivitas pacaran adalah satu langkah menuju kepada perzinaan, di awali dengan zina-zina kecil seperti zina hati ketika mengingat pacar melebihi kita mengingat Alla, zina mata ketika berte.mu dan pandangan-pandangan yang menggetarkan hati serta syahwat, zina fisik seperti tangan ketika saling pegangan, ketika berpelukan sampai dengan aktivitas-aktivitas zina lainnya hingga zina yang paling besar dan paling Allah murkai.
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)
Semuanya berawal dari hati, awalnya memang sekedar ketemu dan ngobrol biasa, berlanjut mencoba saling pegang, memang tidak dirasa , tidak disangka tapi ya begitulah syetan menggoda hingga akhirnya tergadailah kehormatan, yang tersisa hanya penyesalan.
Ini dalah dasar utama  kenapa pacaran tidak dibolehkan dalam islam karena isinya dari ilir sampai ke hulu maksiat, capek hati, capek pikiran dan berujung kekecewaan baik itu ketika tergadai harga diri atau diputus dan ditinggal atau mungkin dikhianati cintanya, ya, intinya sama, sama-sama kecewa. Sementara sekecil-kecilnya maksiat pacaran adalah zina hati, mustahil rasanya jika orang yang pacaran bisa terbebas dari zina yang satu ini, karena pacaranpun dimulai karena keterpautan hati.
Menikah tanpa pacaran? mungkinkah?
Jawabannya adalah sangat mungkin sekali, bahkan akan jauh lebih indah, indah karena sebab memulai sebuah jalinan rumah tangga dengan jalan yang Allah dan Rasulnya ridhoi, Menikah tanpa pacaran memang tidak akan menjamin pernikahanmu bahagia, sukses, langgeng, tidak sama-sekali. Akan tetapi dengan menikah tanpa pacaran anda telah memulai sebuah pernikahan dengan cara yang Allah ridhoi, jika dimulai dengan jalan kebaikan In syaa Allah akhirnyapun akan baik. Akan tetapi setelah menikah tanpa pacaran pernikahan akan berjalan plong damai, tidak tentunya, karena menjalani rumah tangga, butuh ilmu lagi, butuh bekal maka belajarlah untuk menghadapinya.
Permasalahan yang muncul ketika ingin menikah tanpa pacaran adalah bagaimana mengenal pasangan, tentu dengan menikah tanpa pacaran kita tidak bisa mengenali semua sifat calon pasangan kita, lha emang dengan nikah lewat pacaran bisa kenal semua sifat calon pasangan?, enggak juga kan?. Nah ini yang perlu kita luruskan lagi, semua orang berpendapat kalau menikah kita mesti kenal semua tentang calon pasangan kita, kami katakan ini tidak akan bisa artinya mustahil, karena mengenal pasangan itu adalah proses yang panjang dan sejatinya proses mengenal calon pasangan itu adalah setelah akad pernikahan, setelah hidup bersama, itulah sejatinya proses pengenalan.
Lalu awal menikah bagaimana?, awal menikah tak perlu anda tau semua sifat dan karakternya karena itupun mustahil dilakukan, tapi cukup kenal sebagaimana Rasulullah mengajarkan kita :
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.”(HR. Bukhari-Muslim)
Iya begitulah Rasulullah mengajarkan pada kita, dalam menikah kita cukup mengetahui hartanya, kedudukannya, parasnya dan karena agamanya. Namun disini Rasulullah menekankan agar menikah karena agamanya. Jadi hal penting dan utama yang perlu kita ketahui adalah Agama calon pasangan kita, ketaatannya pada Allah dan Rasulnya, Akhlaknya. Ketika kita sudah menikah dengan yang memiliki keimanan dan ketakwaan maka yakinlah orang yang menikah karena takwa pada Allah tentu dia akan melayani pasangannya sebagai bentuk dari ketakwaannya menjalankan perintah Allah, dia mencintai pasangannya semata mengharap ridho Allah. Menerima kelebihan pasangannya serta melengkapi kekurangan pasangannya, bersyukur atas semua kesempurnaannya dan bersabar menerima hal-hal yang belum sempurna, itulah sejatinya pernikahan saling menyempurnakan bukan saling menuntut kesempurnaan. Yang mana hal ini tentu hanya akan dicapai dengan baiknya iman serta indahnya takwa pada Allah SWT.

sumber: http://www.elmina-id.com/indahnya-menikah-tanpa-pacaran/

Sabtu, 16 Mei 2015

Semakin kesini pergaulan antara wanita dan pria semakin bebas, semakin tak ada batas ditambah dengan kondisi yang tidak memperhatikan sama sekali batasan-batasan antara laki-laki dan wanita, apakah itu disekolah, kampus, tempat kerja, dan tempat aktivitas lainnya. Realita di negeri kita ini adalah ketika wanita-wanita dinegeri khususnya muslimah mulai merasa bangga dengan mengikuti pergaulan gaya barat.
Kerja bareng, nongkrong bareng antara laki dan perempuan sudah menjadi realita kehidupan hari ini, bercanda yang berlebihan tanpa mengenal batas-batasannya, bepergian dengan lawan jenis tanpa melihat bagaimana islam mengaturnya serta tidak memandang lagi batas waktu. Sudah menjadi suatu hal yang biasa jika hari ini kita lihat laki-laki dan wanita kerja satu ruangan tanpa sekat, jalan berdua-duaan atau lebih hingga larut malam, bahkan ada juga yang sampai menginap disuatu tempat bareng dengan dalih urusan kerja, liburan, belajar kelompok dan berbagai macam dalih lainnya.
Pada kesempatan kali ini kita tidak akan membahas bagaimana dampak dan efeknya, tapi kita akan lebih fokus bagaimana islam menjaga dan mengatur pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Untuk itu saya mengajak sahabat semua untuk menelaah serta memahami ini dengan kaca mata yang benar-benar bersih dari hawa nafsu, dari ego pribadi yang pada ujungnya akan membuahkan pembenaran serta menyalahkan.
Adanya aturan yang menjaga hubungan antara laki-laki dan wanita juga bukan berarti merendahkan atau melemahkan salah satu darinya. Tapi justru hal ini untuk menjaga serta melindungi kehormatan wanita, laki-laki dan perempuan itu berbeda sebab itulah aturan-aturan untuk menjaga hubungan diantara keduanya.
Islam melarang ikhtilat dan memisahkan antara laki-laki dengan perempuan dalam berbagai aktivitasnya, melarang berkhalwat (berduaan), serta menundukkan pandangan.  Namun makin kesini nilai-nilai makin hilang dalam pergaulan islam, berkhalwat dan ikhtilat seolah-olah sudah menjadi hal biasa saja, saling bersentuhan antara laki-laki dan perempuan.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah merekamenahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, ……”.(QS.An-Nuur(24):30-31).
Dari Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. Bersabda (yakni meriwayatkan dari Rabb-nya)
“Pandangan itu anak panah beracun dari anak-anak panah iblis. Barangsiapa yang menghindarinya karena takut kepada-Ku, Aku akan menggantinya dengan iman yang akan ia dapatkan manisnya keimanan didalam hatinya (HR.At-Thabrani dan Al-Hakim)
Dalam hadits lain Rasulullah menyampaikan :
“Sungguh kepala salah seorang dari kalian tertusuk potongan besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal bagi dirinya.” (HR.Thabrani dan Al-Baihaqi)
Menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan tentu akan menjadi ujian tersendiri bagi kita hari ini, terlebih dengan kondisi dan situasi yang sangat tidak memungkinkan. Tapi yakinlah wahai saudara/riku selama ada niat dalam dirimu untuk berubah, berhijrah dan mengikuti bagaimana islam mengatur pergaulan laki-laki perempuan InsyaAllah Allah akan mudahkan. Di awal-awal mungkin kita akan dicap eksklusif, tidak mau bergaul, sombong dan lain sebagainya. Akan tetapi jika kita melalui dengan penuh ke-ikhlasan InsyaAllah ocehan-ocehan sumbang tersebut akan menjadi penguat keimanan dan ketakwaan kita. Semoga Allah mudahkan setiap ikhtiar kebaikan kita.
sumber : http://www.elmina-id.com/beginilah-semestinya-laki-laki-dan-wanita-bergaul/