3 Perbedaan Antara Pacaran dan Taaruf
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)
Pacaran?, adalah salah satu life style remaja masa kini, kalau 10 tahun
silam mungkin aktivitas pacaran ini baru ramai bagi remaja SMA dan
Kuliah, tapi saat ini aktivitas pacaran sudah menjadi gaya hidup
anak-anak bahkan dimulai dari sejak SD. Adik-adik kita yang masih
memakai seragam putih-merah dan putih-biru sudah tak malu-malu lagi
untuk nyatakan cinta pada lawan jenisnya, menyampaikan rasa sayang pada
lawan jenisnya. Gandengan tangan, pelukan, ciuman bahkan hingga
melakukan hal-hal yang sudah diluar batas. Terbukti menurut berbagai
penelitian adik-adik kita yang smp,sma dan kuliah atau mungkin setara
dengan itu sudah melakukan hubungan layaknya suami-istri.
Na’udzubillahiminzalik
Pacaran adalah langkah awal dari perzinaan yang besar, dalam pacaran akan banyak sekali zina-zina kecil seperti zina hati yang melalaikan diri dari mengingat Allah karena terlalu banyak mengingat si-dia, zina tangan ketika pegangan, gandengan tangan. Dari zina-zina kecil inilah yang pada akhirnya berujung pada zina besar berhubungan layaknya suami-istri. Dalam hal ini tentu wanita yang sangat dirugikan, karena jika sudah hilang kehormatan, hilang harga diri maka itu tak akan kembali lagi, sesal sepanjang usia, merusak nama baik keluarga dan berbagai dampak negative lainnya.“Memang tidak semua aktivitas pacaran berujung pada perzinaan, tapi setiap perzinaan berawal dari pacaran (kecuali prostitusi)
Allah dengan jelas-jelas memperingatkan kita untuk jangan mendekati zina, karena memang begitu banyak dampak buruk dari perzinaan itu sendiri. Nah, salah satu awal dari zina itu adalah pacaran, Mejauhi pacaran sejatinya menjauhkan diri dari zina, menahan diri untuk tidak pacaran sejatinya adalah menahan diri untuk tidak masuk ke gerbang awal perzinaan.
Bagi yang masih remaja pacaran mungkin hanya untuk have-fun, namun yang bagi yang sudah berumur tentu pacaran adalah sebagai sarana untuk penjajakan calon suami atau istri, pacaran karena khawatir tidak laku, pacaran karena khawatir menjomblo karatan dan alasan-alasan klasik lainya, pacaran karena ingin lebih mengenal pasangannya dan seabrek alasan lainnya. Tapi sangat disayangkan, niat pernikahan yang mulai harus ternoda karena di awali oleh maksiat berpacaran. Karena seperti yang telah kita jelaskan diatas, pacaran adalah awalnya zina.
Lalu, bagaimana solusinya untuk yang mau menikah?, solusinya adalah Taaruf (Baca : Beginilah Taaruf dalam Islam ). Mungkin kata taaruf sudah tidak asing lagi bagi kita semua, apalagi sudah banyak buku-buku yang membahas tentang pernikahan islam seperti Indahnya Menikah Tanpa Pacaran karya uda Agus, Udah Putusin Aja karya Ustadz felix siauw, Halaqah cinta karya mas arif rahman lubis dan banyak lagi yang lainnya. Tapi masih banyak yang salah persepsi dalam memahami taaruf ini.
Ada yang mereka berpikiran taaruf dan pacaran itu sama saja, sama-sama proses saling mengenal sebelum pernikahan, ada juga yang beranggapan taaruf itu adalah pacaran secara islami. Mungkin karena istilah pacaran sudah terlalu mainstream maka diganti dengan istilah Taaruf.
Nah, agar tidak salah persepsi lagi maka ditulisan kali ini kami akan menjelaskan 8 Perbedaan antara pacaran dan pernikahan.
1. Taaruf tanda keseriusan sementara pacaran hanya untuk main-main
Salah satu syarat taaruf adalah siap menikah, jadi ketika seseorang mengatakan “Saya ingin Taaruf” maka disaat itu ia harus memiliki untuk menikah baik dari sisi mental, sisi keuangan, dan juga izin serta restu dari orang tua. Kesiapan untuk menikah 3 – 5 bulan sejak masa taaruf. Sementara pacaran tidak ada komitmen ini di awal, jadi tidak ada kejelasan kapan akan menikah, kapan akan lamaran dalam pacaran. “Udah coba jalanin aja dulu, jika ada kecocokan lanjut pada tahap serius”, biasanya itulah istilah yang sering diucapkan bagi mereka yang pacaran.
2. Taaruf menjaga hati, Tak ada kata cinta dan sayang sebelum akad, sementara pacaran diawali dengan nyatakan cinta.
Bagi yang Taaruf cinta dibangun setelah akad pernikahan, tidak ada cinta dan rasa di awal, hati tetap terjaga, sehingga jika taarufpun gagal maka tidak akan ada yang dikecewakan. Sementara pacaran di awali dengan menyatakan cinta, sudah ada ikatan hati dan rasa, dan itupun terus dipupuk dengan sering interaksi, sering bertemu, jalan bareng dan lain-lain. Sehingga jika gagal menuju pernikahan maka akan ada yang kecewa, ada yang merasa dirugikan, ada yang merasa tak rela apalagi bagi yang sudah tergadaikan kehormatannya tentu lebih dalam lagi sakitnya.
3. Taaruf Tidak membuka ruang untuk khalwat, sementara pacaran khalwat adalah aktivitas utamanya.
Taaruf dalam prosesnya tidak memberi ruang untuk khalwat (berduaan), Dalam proses taaruf ada beberapa tahap diantaranya adalah tukar biodata, ketemuan lansung untuk saling mengenalkan diri dan memberikan keputusan apakah lanjut ke pernikahan atau tidak. Dalam proses ketemu lansung wajib hukumnya ditemani oleh temannya, gurunya, orang tua atau siapapun itu sebagai orang ketiga, sehingga dalam pertemuan itu tidak ada khalwat. Pertemuan itupun tidak terlalu lama hanya 2-3 jam sudah cukup.
Sementara pacaran, bertemu berdua adalah aktivitas utamanya, jalan bareng, makan bareng, nonton bareng, apel malam minggu dan banyak lagi aktivitas-aktivitas khalwat lainnya yang membuka lebar kesempatan untuk mendekatkan diri pada zina.
Ya, itulah wahai saudara dan saudariku perbedaan antara Taaruf dan pacaran. Semoga bermanfaat.
sumber : http://www.elmina-id.com/3-perbedaan-antara-pacaran-dan-taaruf/
::3 Perbedaan Antara Pacaran dan Taaruf::
1 komentar:
Bagus nih gan, numpang nyimak ya :-)
Posting Komentar